Dalam suasana yang penuh semangat kebersamaan, Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Cirebon menggelar kegiatan Retret Pejabat Struktural yang diikuti oleh Warek I, Warek II, para dekan, ketua program studi, serta pejabat struktural lainnya. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk merekatkan hubungan antarpejabat sekaligus memperkuat komitmen dalam membangun universitas ke arah yang lebih maju.
Retret Pejabat Struktural UNTAG’45 Cirebon: Bangun Kolaborasi dan Semangat Baru Menuju Perubahan
Dalam sambutannya, Rektor UNTAG’Cirebon menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran semua peserta. Kegiatan ini diinisiasi sebagai bentuk usaha untuk meningkatkan kedisiplinan, kepedulian, dan kerjasama di antara seluruh pejabat struktural di lingkungan UNTAG Cirebon. “Pejabat ini adalah harapan kami untuk memajukan UNTAG secara bersama-sama,”.
Salah satu poin penting yang ditekankan dalam kegiatan ini adalah pentingnya “move in” sebelum “move on”, sebuah filosofi sederhana namun bermakna dalam konteks kerja kolektif. Dengan “move in”, para pejabat diharapkan masuk dan menyatu dalam semangat kebersamaan terlebih dahulu, sebelum melangkah lebih jauh dalam melakukan perubahan-perubahan struktural maupun operasional.
Selain itu, kegiatan ini juga mengangkat nilai-nilai kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Sebagai contoh, peserta diminta untuk tidak membawa air dalam kemasan plastik sebagai bentuk edukasi kecil namun bermakna terkait kepedulian lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan retret ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menyentuh aspek-aspek konkret dalam pembentukan budaya kerja dan budaya hidup yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Dari kegiatan retret ini, nilai-nilai seperti kerja sama, kepedulian, tolong-menolong, dan kesetaraan dalam satu barisan ditegaskan kembali. Tidak ada lagi sekat kelompok-kelompok kecil atau ego sektoral, karena semuanya adalah satu: UNTAG. “Kita berdiri di sini adalah untuk UNTAG semuanya. Demi kemajuan UNTAG, demi UNTAG ke depan yang lebih baik, tolong bersama-sama kita kuatkan kolaborasi,” tegasnya.
Retret ini juga menjadi momentum refleksi, terutama dalam upaya meningkatkan jumlah mahasiswa baru dan membangun kembali semangat yang mungkin sempat menurun. Dengan mengusung semangat baru, paradigma baru, dan wajah baru, seluruh civitas akademika UNTAG Cirebon diharapkan bisa bergerak lebih dinamis dan responsif terhadap tantangan zaman.
Menutup acara, pesan penting kembali ditegaskan: siapapun pemimpinnya, seluruh elemen universitas harus bersatu dan saling mendukung demi satu tujuan, yakni UNTAG yang lebih maju. “Yang paling penting adalah kolaborasi kita semuanya. UNTAG maju, bisa, dan pasti bisa,” pungkasnya.
Dengan semangat baru yang digaungkan dalam kegiatan retret ini, UNTAG’45 Cirebon menatap masa depan dengan optimisme dan tekad kuat untuk menjadi institusi pendidikan tinggi yang adaptif, inklusif, dan unggul di tingkat nasional.
Semangat Fast Moving! Sambutan Dr. R. Pandji Amiarsa di Retret Pejabat Struktural UNTAG’45 Cirebon
Dalam rangkaian kegiatan Retret Pejabat Struktural Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Cirebon, Dr. R. Pandji Amiarsa, SH., MH., CTL selaku Anggota Pembina Yayasan memberikan sambutan penuh semangat dan motivasi untuk seluruh peserta yang hadir, mulai dari jajaran rektorat, para dekan, wakil dekan, kaprodi, hingga tenaga kependidikan.
Beliau membuka sambutan dengan ajakan untuk memperlihatkan semangat kebersamaan secara fisik dan simbolis. Peserta yang duduk di belakang diminta untuk merapat ke depan, sebagai bentuk simbolis bahwa seluruh elemen struktural UNTAG siap untuk bersama-sama maju dan menyatukan niat dalam membangun institusi ini.
Dalam sambutannya, Dr. Pandji menyampaikan rasa bangga dan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan retret ini. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata kolaborasi dan kekompakan antarunsur kampus yang berhasil diwujudkan dalam kegiatan yang bersifat menyatukan visi dan semangat. “Kami bangga karena dari satu gagasan sederhana bisa lahir acara yang besar dan bermakna,” ungkapnya.
Tak hanya itu, beliau juga menyoroti pentingnya semangat fast moving—bergerak cepat dalam merespons perubahan zaman dan tantangan dunia pendidikan tinggi. Menurutnya, UNTAG tidak boleh hanya move on atau move in, tapi harus melompat lebih jauh dengan fast moving agar tidak tertinggal dari kampus-kampus lain. “Era sekarang bukan lagi soal siapa yang besar, tapi siapa yang cepat. Yang lambat akan tertinggal,” tegasnya.
UNTAG diharapkan bisa tampil sebagai magnet bagi masyarakat, sebuah institusi pendidikan tinggi yang punya daya tarik kuat karena kualitasnya. Untuk itu, seluruh elemen—terutama struktural akademik—didorong untuk melakukan identifikasi keunggulan masing-masing fakultas, menyempurnakan kurikulum, dan meningkatkan kualitas dosen agar lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan dunia kerja saat ini.
Dr. Pandji juga menyebut pentingnya regenerasi dan pewarisan nilai-nilai militansi dan loyalitas kepada kampus. Ia memberikan apresiasi kepada para senior seperti Dr. Ade, Dr. Yeti, dan lainnya yang selama ini terus hadir dan setia mendukung UNTAG dalam kondisi apapun. Semangat ini, katanya, perlu ditanamkan kepada generasi penerus agar kampus dapat terus berkembang dengan jiwa adaptif dan kreatif.
Menutup sambutan, beliau mengingatkan bahwa keberhasilan UNTAG ke depan tidak hanya ditentukan oleh stamina, tapi juga oleh kreativitas, inovasi, dan strategi. “Mari kita himpun kekuatan, kita himpun strategi, agar UNTAG bisa kembali menempati posisi terbaiknya,” tutupnya penuh optimisme.
Acara ini diharapkan menjadi titik awal baru bagi UNTAG Cirebon untuk bertransformasi secara kolektif dan berkelanjutan, serta siap menghadapi tantangan zaman dengan semangat fast moving menuju masa depan yang lebih baik.